1. Baik Amalnya Maka Allah Akan Meridhoinya.
Amal perbuatan yang
kita lakukan adalah semata-mata untuk mengharap ridho Allah Subhanahu Wata’ala,
sehingga bagaimana kita bisa mendapatkan ridho-Nya jika amal yang kita lakukan
bertentangan dengan jalan yang ditetapkan oleh Allah.
2. Tawakkal atau membuat seorang muslim
menyerahkan segalanya hanya kepada Allah.
Tawakkal adalah salah
satu ibadah hati dan akhlaq keimanan yang paling afdhal. Ibnul Qayyim
menyebutkan bahwa tawakkal merupakan separuh din, karena din itu adalah ibadah
dan isti’anah[1], sedangkan tawakkal itu sendiri adalah isti’anah.
إيَّاكَ
نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan”. (QS. Al-Fatihah : 5)
3. Niatan utama dalam segala perbuatan adalah
karena Allah.
Agama bertumpu pada
dua hal: sisi lahiriyah (perbuatan) dan sisi batiniyah (niat). Dalam ibadah
inti, seperti Shalat, Haji, dan Puasa, keberadaan niat merupakan rukun.
Sehingga amalan tersebut tidak akan bernilai ibadah jika tidak diiringi dengan
niat. Niat adalah ruh amal, inti dan sendinya. Amal mengikuti niat. Amal
menjadi benar karena niat yang benar, dan amal menjadi rusak karena niat yang
rusak. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam telah menyampaikan dua kalimat
yang mendalam yang mengandung ilmu, yaitu sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Bukhori dan Muslim :
ﻋﻦ ﺄﻣﻴﺮ
ﺎﳌﯘﻣﻧﻴﻦ ﻋﻣﺮ ﺑﻦ ﺎﳋﻄﺎب رﺿﲕ ﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﺳﻤﻌﺖ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻮﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل اﻧﻤﺎ
اﻷﻋﻤﺎل ﺑﺎﻟﻨﯿﺎت ﻮ اﻧﻤﺎ ﻟﻜﻞ اﻣﺮﺊ ﻣﺎ ﻧﻮﯽ ﻓﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ إﱃ ﷲ و رﺳﻮﻟﻪ ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ إﱃﷲ و رﺳﻮﻟﻪ وﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﻟﺪﻧﻴﺎ ﻳﺼﻴﺒﻬﺎ أو اﻣﺮأۃ ﻳﻨﻜﺤﻬﺎ
ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ إﱃ ﻣﺎ ﻫﺎﺟﺮ إﻟﻴﻪ
Dari Amirul mukminin,
Umar bin khathab Ra. Dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam berkata: "Sesungguhnya segala perbuatan dilandasi dengan niat,
dan setiap perbuatan tergantung pada apa yang diniatkan. Maka barang siapa yang
hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu mendapat Allah dan
Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau seorang
wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu hanya mendapat apa yang
ditujunya itu"
4. Menjauhkan diri kita dari Tuhan-Tuhan
yang lain.
Konsep Tuhan yang
diakui dalam Islam hanyalah satu, yaitu Allah Subhanahu Wata’ala. Dia lah
tempat penyembahan, meminta pertolongan, dan berharap keberkahan nikmat. Adapun
sesuatu yang menjadi obyek sesembahan, meminta pertolongan, dan berharap
keberkahan selain kepada-Nya, maka semua itu adalah bathil.
5. Dakwah yang pertama kali dilakukan oleh
Rasulullah.
Selama periode dakwah
Rasulullah di Makkah, membersihkan aqidah kaum arab jahiliyah dilakukan oleh
Rasulullah, sebelum adanya perintah dakwah untuk ibadah maupun bermu’amalah.
Mulai dari dakwah sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan, dakwah yang
dilakukan oleh Rasulullah di Makkah berisi tentang :
a. Keesaan Allah Subhanahu Wata’ala
b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan Persatuan
[1] Isti’anah artinya
meminta pertolongan dan dukungan dalam suatu urusan.
No comments:
Post a Comment