Berjama'ah itu wajib
dilakukan oleh setiap muslim. Allah Subhanahu Wata'ala telah menjelaskannya
dalam Al-Qur'an, dan Rosulullah Sallaulahu 'alaihi Wasallam menegaskannya dalam
Sunnahnya agar ummat ini hidup ber-jamaah, saling tolong-menolong, dan melarang
berpecah-belah, bercerai-berai, bermusuhan dan saling menjatuhkan satu sama
lainnya.
Berjama'ah berarti
berkumpul dengan sekelompok manusia dalam satu tujuan bersama. Berjama'ah
dengan memiliki visi dan misi yang menjadi semangat bersama untuk dicapai.
Berjama'ah tidak sekedar semangat, tetapi juga dengan strategi untuk menggapai
itu.
Strategi yang jitu dan
efektif, dihasilkan oleh manusia-manusia yang berkualitas. Tidak cukup hanya 1
(satu) orang atau beberapa saja, lebih utama adalah semua anggota tidak
diragukan kualitas dirinya. Untuk mensolidkan jama'ah, dan menguatkannya,
hingga akhirnya mempertahankan eksistensinya, tidak lain dengan mengorganisir
secara baik setiap elemen yang ada dalam jama'ah.
Namun, sebagus apapun
sebuah sistem manajemen yang dijalankan, jika manusia-manusianya yang terlibat
tidak berkualitas, akan membuat kesolidan, kekuatan dan keeksistensian itu
tidak bekerja.
Maka alangkah baiknya, jika terlebih dahulu individu-individunya
didasari oleh tarqiyah diri sendiri.
Semua ini dimulai
sejak ketergabungan diri dengan sebuah jama'ah ini. Diri ini sebagai individu,
harus melewati tahapan ini, sebelum mengakui diri sebagai bagian dari jama'ah
ini.
1. Faham
Ya, langkah awal
adalah harus faham, harus memahami jama'ah apa, organisasi apa, perkumpulan
apa. Sehingga benar-benar yakin tanpa ada keraguan lagi, bahwa ini lah sarana
yang terbaik bagi diri kita. Tidak patut kita membicarakan sesuatu yang padahal
kita tidak memahaminya sama sekali. Dengan memahami perihal tentang perkumpulan
ini, maka akan menjadikan niatan awal yang munkin hanya sekedar sesuatu apa
itu, menjadi benar-benar jelas dan berorientasi semangat. terlebih lagi jika
segala tujuan awal pribadi kita dapat disejalankan, atau bahkan dikesampingkan
dahulu untuk lebih menyatukan pikiran dan hati terhadap jama'ah ini. Sehingga
segala kepentingan untuk kemaslahatan bersama tetap akan menjadi prioritas
semua.
2. Ikhlas
Sesuatu yang dilakukan
dengan ikhlas, maka akan berbuah kenikmatan dalam melakukan sesuatu tersebut.
Keikhlasan amat terkait dengan kepahaman akan niatan dan tujuan dan penerimaan
menjadi bagian sebuah jamaa'ah. Pemahaman yang berbuah penerimaan, sampai
kecintaan, akan menumbuhkan keikhlasan.
3. Berkerja
Bekerja untuk
menghidupkan jama'ah akan menjadi beban tersendiri bagi setiap anggota. Ketika
level ikhlas telah meliputi, maka seberat apa pun tugas atau amanah yang
diembankan, tidak akan menjadi hitungan.
4. Bersungguh-Sungguh
Pekerjaan yang akan
menghasilkan sesuatu yang diharapkan, hanya dapat dilakukan dengan penuh
kesungguhan. Tanpa adanya kesungguhan dalam melakukan setiap pekerjaan, niscaya
hasilnya tidak memuaskan.
5. Berkorban
Berkorban adalah
sarana yang tepat untuk mengukur seberapa baik kesungguhan kita dalam bekerja.
Jika dirasa belum ada pengorbanan yang dilakukan, maka tidak ada kata
kesungguhan dalam pekerjaan yang kita lakukan.
6. Taat
Ketaatan dalam
mengikuti segala aturan dan arahan, akan menjadi andalan membangkitkan
kesolidan. Semangat yang menggebu, pengorbanan yang besar, kesolidan yang utuh,
memerlukan arah yang direncanakan.
7. Teguh Pendirian
Keistiqomahan,
kesabaran, terus bekerja dalam segala kondisi. Tidak mudah terombak-ambik oleh
dinamika sekitar, akan membuat kokohnya bangunan jama'ah ini.
8. Loyalitas
Totalitas menjadi
bagian, tidak berpihak terhadap kepentingan lain selain jama'ah.
9. Persaudaraan
Berjama'ah, adalah
berinteraksi dengan orang lain. Berbeda kepala, berbeda isi, berbeda pandangan.
persaudaraan lah yang akan mengikat setiap perbedaan itu. Tidak ada saudara
sendiri yang tega untuk menyakiti sesama saudaranya. Bahkan berani mendahulukan
kepentingan saudaranya dalam urusan kenikmatan dunia. Persaudaraan pada level
itu akan membuat kesolidan dan kekuatan semakin hidup.
10. Percaya
Percaya terhadap
pimpinan. Kepercayaan yang membuat ketenagan. Seorang pemimpin adalah
orang-orang yang terpilih dan terbaik diantara kita. Kemapuannya,
keikhlasannya, dan ketaatannya.
Jika tahapan-tahapan
itu telah ada dalam jatidiri setiap individu jama'ah, maka mewujudkan kesolidan
akan mudah, memperkuat eksistensi akan indah, dan masa depan perkembangan sayap
akan cerah.
Insya Allah...
#ArkanulBai'ah
No comments:
Post a Comment