Saturday, 16 May 2015

Efek Dibalik Pornografi [KENGERIAN]

Sudah diketahui umum, bahwasanya efek dari konten porno itu adalah merusak otak. Lebih tepatnya memutuskan beberapa syaraf di otak, setiap kali menikmati konten haram ini. Yang akhirnya berdampak pada kekacauan dalam pikiran, membuat malas, dan susah menerima transfer pelajaran. Tapi ternyata tidak itu saja, bahkan lebih parah lagi dari itu. Dan ini akan menjadi ancaman bagi bangsa jika bahayanya sudah meracuni seluruh elemen-elemen masyarakat.

Dalam sebuah seminar yang diadakan oleh sebuah yayasan pemerhati anak, Dr. Randall F. Hyde, Ph.D seorang psikolog senior dari Amerika Serikat  berkata : “Percayalah pornografi adalah suatu bencana yang kami sendiri (Amerika) tak berdaya. Negara kami dapat mempersiapkan perang, dengan senjata dan tentara. Negara kami bisa menghadapi penyakit dengan temuan obat – obat dari penelitian ilmuwan kami.  Tapi untuk pornografi…percayalah…. pada awalnya kami tidak siap dan tidak tahu cara apa yang harus dilakukan untuk melawannya”. Di Amerika sendiri Wabah pornografi pada saat sekarang, sudah jauh berkurang dibandingkan 20 tahun lalu, dimana di masa itu adalah puncak-puncaknya anak-anak dan remaja disana dilanda pornogrfi. Sementara di Indonesia sendiri, sekarang inilah wabah ini sedang marak-maraknya. Semakin mudahnya masyarakat mendapatkan konten-konten pornografi dari berbagai media, baik internet maupun media masa seperti media cetak dan elektronik. Apa lagi kalau sampai tidak ada usaha pemblokiran konten dan pengawasan siaran dari pemerintah, entah menjadi seperti apa bangsa kita saat ini.
Disamping merusak otak, Pornografi bagi siapapun pencandunya setidaknya ada 4 hormon dalam tubuh yang dirusak cara kerjanya. Yang seharusnya hormon-hormon ini bekerja dengan baik jika dalam keadaan normal. Tetapi pornografi membuat ke-4 hormon ini keluar secara berlebihan dan terus menerus sehingga efeknya bagi diri menjadi rusak.

1. Dopamine

Jika anda sedang kesulitan dalam mengerjakan suatu soal matematika saat ujian, datang terlambat, belum makan, dan ketika datang ternyata soalnya sulit sekali. Anda pasrah, lemah, lunglai, merasa akan anjlok nilainya gara-gara tidak ada satupun soal yang bisa anda kerjakan. Nah, ketika sedang frustasi-frustasinya, tiba-tiba kembali ingat cara mengerjakan soalnya.
Anda pun mengekpresikan dengan kegirangan,
“YES !!! I Got It !!! Allahu Akbar!”
Bagaimana perasaan anda ?
Sangat senang sekali bukan ? (berlebihan)
Serasa puas bercampur bahagia
Seperti itulah efek hormon dopamine kalau lagi bekerja. Menimbulkan "sensasi" puas, senang , bahagia di dalam dada.
Namun ternyata efek dopamine dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan level.
Maksudnya adalah jika kemarin anda puas dan meloncat-loncat penuh girang karena mengerjakan soal anak SD tersebut, apakah saat berikutnya anda mengerjakan soal yang sama anda merasa puas dan meloncat-loncat yang sama dengan yang anda lakukan kemarin ?
Tentu tidak !
Anda pasti butuh untuk bisa mengerjakan soal anak SMP, baru meloncat-loncat kegirangan kembali. Benar kah?
Seperti itulah efek dari bekerjanya hormon dopamine.
Nah! Pornografi itu membuat hormon dopamine bekerja terus-menerus. Tapi sayangnya penyebab dia bekerja adalah karena pornografi...

Ilustrasi :

  • Pertama kali Bambang berteriak "Oh my God Astagfrullah, gambar apa sih itu ! ” ( sambil menutup mata tapi jari agak direnggangkan untuk mengintip )
  • "Eh kemaren gambar apa sich … ?" Mengunjungi lagi situs yang menampilkan gambar wanita berpakain penjaga pantai tersebut. Dilihat terus….,
  • Esoknya si Bambang harus melihat gambar wanita lupa pakai baju agar bisa merasakan sensasi yang "wuooowwww "
  • Besoknya tentu harus melihat yang lebih parah dari melihat wanita lupa pakai baju.
Begitu seterusnya, dari melihat gambar wanita lupa berpakaian, melakukan aktivitas didalam selimut, lebih parah, terus dan terus…, Harus lebih parah atau minimalnya beda gambar, agar merasakan sensasi ” wuooowwww “.
Bisa dibayangkan kan , setelah puas melihat gambar-gambar yang terparah sekalipun…apa yang harus dilakukan agar merasakan sensasi ” wuooowwww ” lagi???
Jawabannya adalah dengan melihat gambar bergeraknya.

Lalu seterus dan seterusnya ?
Mempraktekkannya langsung. Syukur-syukur sudah ada istrinya, tapi si Bambang belum menikah.
Waktu melakukan aktivitas didalam selimut juga begitu….
Karena dari awalnya dilandaskan si dopamine tadi, maka akan beda dengan aktivitas didalam selimut yang dilakukan orang normal yang biasa. Dia selalu butuh teknik aktivitas didalam selimut yang baru, baru dan baru, kalau perlu yang tidak normal dan aneh. Makanya kalau para aktivis didalam selimut yang melakukan aktivitas didalam selimut gara – gara pertamanya dia terpincut pornografi, akan butuh gaya yang baru dan menuju ke arah penyimpangan aktivitas didalam selimut. Sampai jadi mencoba incest ( berhubungan dengan saudara sendiri [Nadzubillah min dzalik] ), melakukan 
aktivitas didalam selimut dengan binatang, pemerkosan, penyiksaan dalam aktivitas didalam selimut. Hanya karena butuh untuk merasakan sensasi ” wuooowwww ” tersebut.
Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya.
Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya.
Itulah kengerian hormon dopamine yang dibuat bekerja secara terus menerus oleh pornografi !

2. Neuropiniphrin

Kalau seorang pembisnis sejati, otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan. Melihat usaha yang bisa dijadikan ladang uang, selalu dimanfaatkan dengan baik. Instingnya selalu ke bisnis !
Nah inilah yang terjadi juga terhadap para pecandu pornografi. Otaknya selalu berputar – putar dengan yang namanya pornografi. Melihat yang terkena asma sedikit (bernafas menggoda), otak udah membayangkan yang lain lain.
Kalau ada wanita yang memakai baju setengah jadi (tidak menutup sempurna), atau pakaian anak kecil (ukuran sempit), mungkin orang normal hanya akan berkata ” wanita itu seksi konsumsi sekali”. Tetapi kalau orang yang sudah kecanduan pornografi, akan berfikir, bagaimana ya rasanya bergulat, bertinju, dll dengan dia…, ( sambil air liurnya menetes-netes )
Ketika sedang berdiri disamping wanita, langsung otaknya kotor dan berdebu, padahal wanitanya berpenampilan biasa saja, tidak nonton lagu india , senam, apalagi dangdutan. Sama sekali tidak! Tapi otaknya sudah bau peceran.
Itulah yang dirasakan orang yang sudah berurusan dengan pornografi. Merusak otak !

Nah inilah yang sering digembor-gemborkan orang bahwa pornografi itu ngerusak otak. Inilah yang diamaksudkan. Sering terbayang selalu.
Akibatnya tidak bisa berfikir jernih, malas belajar, malas mikir, males kreatif. Karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang bisa dia sambung-sambungkan dengan yang namanya sexyteng (septik tang).
Kerjaannya siapa ? Kerjaannya hormon neorupiniphrin yang sudah disutradarai oleh pornografi.

3. Serotonin

Saat seorang perokok sedang stress, dia akan merokok. Kenapa begitu ? Karena rokok adalah sesuatu yang bisa membuatnya senang, tentram, damai…. ( betapa sampahnya rokok ! )
Itulah efek kerja dari hormon serotonin. Membuat seseorang merasa nyaman saat hormon itu keluar. Nah saat orang bersentuhan dengan yang namanya pornografi, hormon itupun keluar.
Fly, lihat porno tenang, oke, damai…..
Efeknya ?
Setiap orang itu kesal…
Orang itu frustasi…
Orang itu sedih…
Orang itu kesepian…
Orang itu mengalamai hal yang menyulitkan dirinya….
Dia akan lari ke pornografi!
Karena itu yang membuatnya tentram.  Menyedihkan…
Jika orang stress, pelariannya ke ibadah. Kalau pelariannya ke hang out bersama teman- teman atau kalau yang wanita shooping, Masih oke. Tapi kalau sebuah pelarian haruslah ke pornografi, misalkan langsung ke warnet dan langsung searching manusia purba.. ?
Subhanallah..

4. Oksitosin

Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak-anaknya ada ikatan batin?
Karena hormon oksitosinlah jawabannya.
Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitisoin terpancar banjir keluar dari tubuhnya. Nah efeknya adalah, dia mencintai sesuatu yang membuat orang tersebut mengeluarkan hormon oksitosin itu.
Karena si ibu itu jadi keluar hormon oksitosinnya, akiba anak yang dilahirkannya tersebut. Maka dia akan jadi punya ikatan batin dengan anak tersebut. Itulah sistem kerjanya hormon okitosin.
Pornografi itu membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat si orang tersebut mengakses pornografi.
Dan sudah tahulah akibatnya jadi seperti apa?
Dia menjadi terikat secara batin dengan pornografi tersebut. Makanya bagi dia yang kecanduan pornografi itu, ada rasa kangen, jika tidak melihat pornografi selama beberapa hari. Astagfirullah.. ! Terikat batin dengan pornografi !

Apa yang bisa dibanggakan dengan terikatnya seseorang dengan pornografi ?

Itulah penjabaran tentang bahaya pornografi dari Dr. Randall F. Hyde.
Semoga jelas
semoga masuk.
Semoga semakin sadar kalau pornografi itu menyebabkan kerusakan otak secara permanen tapi perlahan.
Bagi yang ingin memulai terjun di bidang pornografi, sebaiknya berhentilah. Bagi yang sudah kecanduan dan merasa artikel ini ” kok sepertinya saya banget “, silahkan sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa pornografi itu gak baik teman !
Kecanduan pornografi sebenarnya sama dengan kecanduan narkoba. Kalau kencauan narkoba jelas terlihat parahnya. Kalau kecanduan pornografi tidak terlihat secara fisik.
Tahu-tahu sudah error saja tuh otak. Dan serasa tidak berguna yang namanya hidup.

Sumber http://www.kaskus.co.id dengan perubahan bahasa penyajian.




No comments:

Post a Comment