Kali ini saya membuat
sebuah tulisan dan di beri judul Cerita Dewasa Posisi Nungging Mahasiswa
Berjilbab .
Memang tidak bisa di pungkiri, kata kunci Cerita Dewasa menjadi salah satu kata kunci yang banyak di cari di search engine. [Geram juga]
Memang tidak bisa di pungkiri, kata kunci Cerita Dewasa menjadi salah satu kata kunci yang banyak di cari di search engine. [Geram juga]
Jadi saya juga
tidak mau ketinggalan sama blog lain yang bisa mendapatkan banyak visitor
dengan artikel mereka yang memiliki embel - embel Cerita Dewasa. Langsung saja
silahkan menikmati dan menghayati tulisan di bawah ini.
Posisi Nungging Mahasiswa Berjilbab
Pagi itu, Dian yang merupakan seorang
mahasiswi cantik jurusan hukum S1 di sebuah perguruan tinggi
di Bandung terbangun lantaran bunyi alarm HP yang berdering. Dian segera
beranjak dari tempat tidurnya yang nyaman dan bergegas ke kamar mandi karena
hari itu adalah hari istimewa baginya. Yah... hari minggu, dimana kebanyakan
orang bisa bersantai dengan rutinitas kesehariannya yang membosankan. Setelah
melakukan kegiatan rutinnya di kamar mandi yang selalu Dian lakukan setiap
pagi, lalu sang mahasiswi yang memiliki paras ayu, tinggi semampai ini kemudian berjalan ke arah meja belajar yang terletak di sudut
kamar, lalu dia mencari 2 buku majalah kesukaannya diantara tumpukan buku - buku
perkuliahan yang tersusun rapih di sana :
“Nah ini dia ketemu juga, kemaren baru sampai halaman 5 lanjut baca ah”, ujar Dian dalam hati.
“Nah ini dia ketemu juga, kemaren baru sampai halaman 5 lanjut baca ah”, ujar Dian dalam hati.
Dian lalu bergegas
keluar kamar kosnya yang di ikuti oleh kucing gembul coklat peliharannya dan
bermaksud untuk melanjutkan membaca buku majalah Bobo dan Aku Anak Saleh di teras kamar kosnya
yang memang sangat nyaman dan tenang, ditambah lagi hujan semalam yang membuat
udara pagi itu lebih segar dan sejuk. Kicauan suara burung di atas pepohonan
menambah suasana damai di minggu yang tenang itu.
Lalu tiba - tiba Dian tanpa
sengaja mendengar percakapan dari sebuah rumah yang terletak berdampingan
dengan tempat kosnya. Percakapan tersebut sangat menarik perhatian mahasiswi
cantik ini, sehingga untuk sesaat dia berhenti sejenak membaca majalah Bobo
yang menjadi faforitnya. Suara percakapan itu terdengar jelas dan agak keras
antara sang ibu dengan anaknya, dan kebetulan anak dari si ibu ini merupakan
teman kampus Dian hanya berbeda jurusan saja.
“Kamu mau pergi ke mana nak, pagi - pagi udah mau langsung pergi bawa dagangan ibu,”
ujar sang ibu.
Kemudian di jawab oleh anaknya:
“Aku mau ke kampus bu, ada janji sama temen mau kerjain tugas“.
Dengan nada agak kesal ibunya berkata :
“Ya, tapi kenapa kamu pakai jilbab dagangan ibu?”
Lalu sang anak yang merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi ini dan sedang mengenakan jilbab jualan ibunya, menjawab dengan seenaknya sambil ngupil membersihkan hidungnya menggunakan ujung kain jilbab yang di pakainya.
“Ah ibu, menggunakan jilbab itu kan ajaran agama, lagian inner beauty aku kan bisa lebih terlihat kalau aku mengenakan jilbab”.
Sang ibu pun tambah kesal dan marah melihat tingkah dan mendengarkan jawaban anaknya yang semata wayang ini. Lalu dengan setengah berteriak sang ibu pun berkata :
“Bambaaaaang,...!!!"
"Kamu ini kan laki - laki!!"
"Kenapa harus pakai jilbab!"
"Copot dan cuci sana bersihkan semua upil kamu itu".
"Cuci bersih jangan sampai ada ketombemu yang ketinggalan di situ".
"Nanti orang ga mau beli dagangan ibu... "
"Kita mau makan apa kalau dagangan ibu tidak laku?"
"Kamu mau makan upil kamu yang segede gabah itu?”
Dengan kecewa Bambang akhirnya melepas jilbab yang dia kenakan dan menaruhnya di tempat cucian.
“Nyucinya tar siang aja bu".
"Aku udah telat nih”, kata si bambang.
Lalu ibunya menjawab : “Ya sudah jangan lama - lama ya”
“Kamu mau pergi ke mana nak, pagi - pagi udah mau langsung pergi bawa dagangan ibu,”
ujar sang ibu.
Kemudian di jawab oleh anaknya:
“Aku mau ke kampus bu, ada janji sama temen mau kerjain tugas“.
Dengan nada agak kesal ibunya berkata :
“Ya, tapi kenapa kamu pakai jilbab dagangan ibu?”
Lalu sang anak yang merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi ini dan sedang mengenakan jilbab jualan ibunya, menjawab dengan seenaknya sambil ngupil membersihkan hidungnya menggunakan ujung kain jilbab yang di pakainya.
“Ah ibu, menggunakan jilbab itu kan ajaran agama, lagian inner beauty aku kan bisa lebih terlihat kalau aku mengenakan jilbab”.
Sang ibu pun tambah kesal dan marah melihat tingkah dan mendengarkan jawaban anaknya yang semata wayang ini. Lalu dengan setengah berteriak sang ibu pun berkata :
“Bambaaaaang,...!!!"
"Kamu ini kan laki - laki!!"
"Kenapa harus pakai jilbab!"
"Copot dan cuci sana bersihkan semua upil kamu itu".
"Cuci bersih jangan sampai ada ketombemu yang ketinggalan di situ".
"Nanti orang ga mau beli dagangan ibu... "
"Kita mau makan apa kalau dagangan ibu tidak laku?"
"Kamu mau makan upil kamu yang segede gabah itu?”
Dengan kecewa Bambang akhirnya melepas jilbab yang dia kenakan dan menaruhnya di tempat cucian.
“Nyucinya tar siang aja bu".
"Aku udah telat nih”, kata si bambang.
Lalu ibunya menjawab : “Ya sudah jangan lama - lama ya”
Bambangpun
berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kampus yang jaraknya sekitar 2 km dari
rumah tinggalnya. Dia berniat untuk menaiki sepeda mini warna pink dengan
boneka beruang di keranjang sepeda milik keponakannya karena Bambang merasa capek
dan pegal sekali hari itu untuk berjalan kaki sehabis kemarin seharian nonton
wayang kulit semalam suntuk. Tetapi Bambang segera mengurungkan niatnya,
manakala dia melihat tetangga belakang rumahnya, Mang Udin yang hendak berangkat
kerja. Mang udin adalah tetangga belakang rumah Bambang yang berprofesi sebagai
tukang odong - odong.
“Mang Udin, berangkatnya pagi bener?” tanya si Bambang.
“Iya nih lagi kejar setoran".
"Di kampusnya den Bambang kan habis ujian semesteran kemarin, kali aja ada mahasiswa di sana yang butuh refresing sehabis ujian”, jawab mang Udin.
Lalu Bambang menimpali :
“Oh, iya bagus juga tuh idenya mang Udin".
"Kali aja ada mahasiswa yg butuh refresing, dengan naik odong - odongnya mang Udin bisa ngilangin stres sehabis ujian semesteran kemaren”.
Lalu mang Udin bertanya pada Bambang:
“Den Bambang mau ke kampus juga?”.
Dengan tersenyum penuh makna Bambang menjawab :
“Iya neh mang, ada janji mau kerjain tugas bareng temen di kampus”.
Mang Udin yang seolah tau dengan senyuman Bambang yang penuh makna itu akhirnya menawarkan untuk membonceng si Bambang ke kampus dengan kendaraan odong - odongnya.
“Ayo den berangkat sama - sama ke kampus naik odong – odongnya mang udin”, kata mang Udin sang tukang odong - odong ini.
“Ok, makasih kalo gitu mang".
"Bambang pilih tunggangan yang bentuk bebek warna kuning aja deh”, ujar si Bambang dengan gembiranya.
Akhirnya si Bambang sang mahasiswa yang tadi mengenakan jilbab ini pun dengan posisi nungging layaknya pembalap motor Valentino Rosy menaiki odong - odong bentuk bebek dan pergi bersama mang Udin ke kampus.
“Mang Udin, berangkatnya pagi bener?” tanya si Bambang.
“Iya nih lagi kejar setoran".
"Di kampusnya den Bambang kan habis ujian semesteran kemarin, kali aja ada mahasiswa di sana yang butuh refresing sehabis ujian”, jawab mang Udin.
Lalu Bambang menimpali :
“Oh, iya bagus juga tuh idenya mang Udin".
"Kali aja ada mahasiswa yg butuh refresing, dengan naik odong - odongnya mang Udin bisa ngilangin stres sehabis ujian semesteran kemaren”.
Lalu mang Udin bertanya pada Bambang:
“Den Bambang mau ke kampus juga?”.
Dengan tersenyum penuh makna Bambang menjawab :
“Iya neh mang, ada janji mau kerjain tugas bareng temen di kampus”.
Mang Udin yang seolah tau dengan senyuman Bambang yang penuh makna itu akhirnya menawarkan untuk membonceng si Bambang ke kampus dengan kendaraan odong - odongnya.
“Ayo den berangkat sama - sama ke kampus naik odong – odongnya mang udin”, kata mang Udin sang tukang odong - odong ini.
“Ok, makasih kalo gitu mang".
"Bambang pilih tunggangan yang bentuk bebek warna kuning aja deh”, ujar si Bambang dengan gembiranya.
Akhirnya si Bambang sang mahasiswa yang tadi mengenakan jilbab ini pun dengan posisi nungging layaknya pembalap motor Valentino Rosy menaiki odong - odong bentuk bebek dan pergi bersama mang Udin ke kampus.
Melihat kejadian ini, Dian sang tetangga kos hanya
bisa tersenyum bersama kucing coklat gembul yg duduk di pangkuannya. Tiba - tiba dari pintu sebelah kamar kosnya muncul Shinta dan Eva sambil tersenyum
kepadanya dan menyapa.
“Kenapa Dian pagi - pagi sudah senyam - senyum sendiri?”
“Ah, tidak apa - apa.."
"Hanya sedang senang saja pagi ini bisa bersama kalian semua”, jawab Dian.
“Ooooohh, gitu..”, kata Eva dan Shinta secara serempak.
Oh iya hampir lupa, Dian, Shinta, dan Eva adalah tokoh utama dalam cerita dewasa sebelumnya yang berjudul “Cerita Dewasa | Calon sekertaris vs Bos”. Namun karena gagal, Dian akhirnya melanjutkan kuliahnya ke jenjang S1. Sedangkan Shinta masih menganggur karena sama - sama gagal menjadi sekertaris sang bos besar di sebuah perusahaan ekspor impor. Sekarang dia nyambi jadi tukang antar galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hanya Eva yang berhasil menjadi sekertaris sang bos besar karena dia berhasil menahan emosi dan menjawab dengan baik pertanyaan interview galak sang bos besar. Lalu ada kucing coklat gembul, ini juga merupakan tokoh penting dalam cerita dewasa ini. ^_^
“Kenapa Dian pagi - pagi sudah senyam - senyum sendiri?”
“Ah, tidak apa - apa.."
"Hanya sedang senang saja pagi ini bisa bersama kalian semua”, jawab Dian.
“Ooooohh, gitu..”, kata Eva dan Shinta secara serempak.
Oh iya hampir lupa, Dian, Shinta, dan Eva adalah tokoh utama dalam cerita dewasa sebelumnya yang berjudul “Cerita Dewasa | Calon sekertaris vs Bos”. Namun karena gagal, Dian akhirnya melanjutkan kuliahnya ke jenjang S1. Sedangkan Shinta masih menganggur karena sama - sama gagal menjadi sekertaris sang bos besar di sebuah perusahaan ekspor impor. Sekarang dia nyambi jadi tukang antar galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hanya Eva yang berhasil menjadi sekertaris sang bos besar karena dia berhasil menahan emosi dan menjawab dengan baik pertanyaan interview galak sang bos besar. Lalu ada kucing coklat gembul, ini juga merupakan tokoh penting dalam cerita dewasa ini. ^_^
dengan perubahan seperlunya
Ingat ya saudara ku...
Bahaya Pornografi itu..
Merusak otak, buat kecanduan, buat tidak tenang, tidak tentram, tidak yakin dengan Azab Allah...
[Naudzubillah..]
Selengkapnya silahkan baca tulisan sebelumnya tentang kengerian efek dibalik pornografi.
disini
![]() |
Bambang dengan gaya-gaya selfie sexy nya |
No comments:
Post a Comment