Saturday, 14 February 2015

Kaca Yang Berdebu : Sebuah Interaksi Hati

Kaca Yang Berdebu, salah satu judul lantunan musik nasyid yang dipopulerkan oleh grup nasyid Maidany, ternyata tidak hanya memberikan keteduhan ketika mendengar bait-baik irama lirik dan nadanya. Tetapi sungguh kaya akan makna yang tersirat didalamnya.

Sebagian ikhwah (ikhwan dan akhwat) ataupun masyarakat ammah lainnya menafsirkan bahwa nasyid ini sebagai bentuk ungkapan perhatian kepada kaum wanita, yang kondratnya bagai tulang rusuk yang bengkok, sehingga ada kesamaan ungkapan pada lirik-lirik nasyid ini. Wanita bagai tulang rusuk yang benkok, jika terlalu keras melempangkannya, akan patah, dan jika terlalu lembut, akan semakin bengkok,
Allahu A'lam.

Disamping itu, munkin sedikit penafsiran, nasid ini mengarahkan (taujih) bagi para Murobbi, atau pementor, pembina, agar berinteraksi dengan mad'u nya seperti membersihkan noda disebuah kaca, kaca yang tipis, yang jika terlalu keras akan mudah pecah.. Dan jika juga terlalu lembut, akan membuat ia mudah kembali terlihat noda.

Berinteraksi dengan mad'u itu dengan lemah-lembut, tetapi juga tidak dengan terlalu memanjakan..

Namun, lain halnya kepada wanita, bermanja-manja dengan istri itu adalah anjuran Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam.

Menegur mad'u jika mereka melakukan sesuatu yang tidak benar, itu pun pastinya dengan penuh perhatian, jangan sampai melukai hatinya. Dan memang selayaknya kepada siapapun, kita harus melakukan hal sama jika mereka melakukan sesuatu hal yang tidak benar. Karena itu adalah tugas seorang da'i dan bagian dari perintah Allah dan Rasul-Nya.

Mad'u itu adalah permata yang amat berharga.
Melihatnya dapat membuat jiwa ini terus terpompa asa akan ridho Allah Subhanahu Wata'ala.
Ia hanya akan berkilau jika disentuh dengan lembut.

Mad'u itu rentan akan setiap sentuhan, maka jagalah hatinya jua dengan penuh kesabaran.

Begitulah interaksi seorang murobbi kepada mutarobbinya, mad'u nya, binaannya. Hati itu akan hanya terbuka oleh hati pula.
Rasulullah sudah membuktikannya...

Bersabarlah bila menghadapinya
Terimalah ia dengan keikhlasan
Karna ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya
Bercahayakan iman...

Wallahu A'lam

*diperkuat oleh Sijiwa/ Amri dalam pengantar suatu konser.

No comments:

Post a Comment